Bagi yang tinggal di Batam
mungkin nama Eska Wellness Spa and Salon sudah tidak asing. Kebetulan lagi di
Batam dan ingin mencoba facial. Dari
semenjak cuti bulan lalu aku sama sekali belum ada perawatan. Komedo sepertinya
sudah unjuk diri dan wajah semakin kusam hiks. Setelah mencoba hair spa dan potong rambut di Willy
Salon yang menurutku tidak terlalu spesial, reflekslah jari buka mbah google dan cari-cari rekomendasi facial. Oh ya sekilas pengalaman nyalon
di Batam, perdana di Willy Salon dan itu agak malesin. Begitu masuk Salon Willy
cabang di Nagoya Hill, nanya list/menu perawatan rambut, jawaban resepsionis ga
ada, emang mau perawatan apa? Aku tanya, creambath ada? Nggak ada. Hair spa
ada? Ada. Masker ada? Nggak ada kita adanya Hair spa. Udin malas duluan dengan
jawaban yang tak ramah di awal oke. Karna udah kadung disaNA, okelah dicoba dulu
hair spa dan potong poni. Over all
cukup lumayan pijetan pegawainya dan potongan poninya mayan okelah. Hanya saja first impression di awal resepsionist yang kurang oke.
Sampai di resepsionis, aku tanya
ada paket facial? ternyata diarahkan scan QR
Code yang ada di meja resepsionis. Jadi semenjak covid guys, list
perawatannya langsung download di web untuk menghindari penyebaran si virus. Aku
ditawari promo oleh resepsionis untuk ikut member dan deposit dalam jumlah
tertentu (e-money Eska, jumlah
minimal 2 jt) dan akan langsung dapat bonus ekstra Rp600.000,00 dari jumlah
deposit. E-money tersebut bisa
digunakan diseluruh cabang Eska Salon (cabang Eska Salon ada di Kota Batam dan
Kota Jakarta). Namun karena baru perdana coba, aku tolak dan bilang mau mencoba
dulu kalau cocok baru kedatangan kedua nanti buat deposit. Setelah scanning daftar paket perawatannya, akhirnya
memilih untuk mencoba perawatan Facial
Collagen (lupa nama persis paketnya). Oh ya, resepsionisnya jangan
dibandingin sama yang di Willy Salon ya, jauhlah keramahannya (ini hanya
pengalaman pribadi ya, aku jangan diserang kalau ada yang punya pengalaman beda
hehe).
Bagi yang sudah sering facial, mungkin sudah paham tahapannya. Ini
sharing bagi yang mungkin baru
pertama mencoba agar tahu gambarannya. Kalaupun mungkin sudah pernah, mungkin
tahapan/proses di masing-masing tempat berbeda. Here we go
Setelah melakukan pembayaran (iya,
disini pembayaran terlebih dahulu sebelum perawatan), lalu diarahkan ke ruangan
perawatan. Dalam satu ruangan, ada 2 kasur. Setelah berbaring, lalu dijelaskan
oleh beauty theraphist bahwa ada
label “sanitized” artinya semua
peralatan disana sudah terlebih dahulu disanitized
(Kasur, sprei, bantal, handuk, selimut, dll) alias aman lah ya dari covid, amin.
Kurang lebih penampakannya seperti ini (Sori foto juga seadanya, badan udah
pegal juga habis keliling mau rebahan)
Tahapannya dimulai dari Cleansing. Nah sebelum mulai tahapan
ini, beauty therapist sudah mulai memutar
musik yang alunannya membuat relax
ditambah suara gemercik air. Pencahayaan suangan juga menurutku lumayan buat
tenang. Beauty theraphistnya bernama
Nora dan kebetulan Batak yang sudah lama di Batam (lupa boru apa). Beauty therapist terlebih dahulu menjelakan
dan menunjukkan spons yang akan digunakan adalah baru dan diperkenankan untuk
dibawa pulang.
Setelah cleansing, dilanjutlah
dengan tahapan scrubbing. Dengan
telaten scrub dioles secara perlahan lalu dibersihkan lagi. Tujuannya untuk
mengangkat kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang udah ga tau seberapa banyak
numpuk di wajah.
Setelah scrubbing, lanjut dengan face massage, ini bagian yang aku paling
suka dan menenangkan banget. Sekitar 15-20 menit sepertinya khusus tahapan ini.
Face massage berhenti berbarengan dengan selesainya alunan musiknya.
Setelah face massage, lanjut
dengan tahapan strerilization. Alat
sterilisasinya mirip sikat gigi dengan gagang yang gede gitulah. Kurang
lebihnya untuk memusnahkan mikroorganisme yang di wajah gitulah kira-kira. Kasih
tau kalua missal terasa terlalu panas ya.
Setelah strerilization, lanjut
dengan pembersihan komedo yang sakitnya aduhai huhu. Dari awal memang sudah bilang
therapistnya sepertinya komedoku lagi
banyak, makanya mungkin cukup lama di tahap ini. Setelah selesai dibersihkan, therapist nunjukin dong itu
komedo-komedo yang berhasil dibersihkan.
Setelah sterilization dan
pembersihan komedo, lanjut tahapan toner. Wajah diolesi toner lalu dibersihkan
pakai spons yang tadi di awal sudah dijelaskan.
Setelah toner, lanjut dengan
tahapan masker. Wajah diolesi dengan
masker, lalu dibiarkan sekitar 20 menit. Sambil menunggu masker kering, beauty
theraphist nya memijat kepala dan tangan. Setelah dirasa cukup, wajah
dibersihkan kembali menggunakan spons.
Setelah melakukan pembayaran (iya,
disini pembayaran terlebih dahulu sebelum perawatan), lalu diarahkan ke ruangan
perawatan. Dalam satu ruangan, ada 2 kasur. Setelah berbaring, lalu dijelaskan
oleh beauty theraphist bahwa ada
label “sanitized” artinya semua
peralatan disana sudah terlebih dahulu disanitized
(Kasur, sprei, bantal, handuk, selimut, dll) alias aman lah ya dari covid, amin.
Kurang lebih penampakannya seperti ini (Sori foto juga seadanya, badan udah
pegal juga habis keliling mau rebahan)
Oh ya, tahapan facial masing-masing tempat tentu
berbeda, ini kebetulan paket facial
yang aku ambil sudah include masker
dan serum. Yang jelas jangan dibandingkan dengan pengalaman di Mamuju lah ya,
biasa di Fatikha Salon Mamuju ambil facial yang Biokos charganya hanya 85 apa
95 ribu (karena ga banyak pilihan salon,
tapi tetap kucinta ko kalau pas di Mamuju dari 2015 lalu ga pindah salon hehe).
Untuk harga paket facial collagen yang di Eska Wellness Spa and Salon Rp419.000,00
sudah include pajak. Sekedar info,
Eska tutup jam 8 jadi bisa diperkirakan kalau mau datang. Kemarin kasihan beauty therapistnya baliknya hampir setengah 9 malam dan sudah ditinggal balik
sama pegawai lain.
Thank you ka Nora,
next time kalau sudah menetap di Batam, aku mungkin akan ikut member sama e-money nya.
Oh ya, satu yang membedakan
facial kali ini dengan pengalaman facial-facial sebelum-sebelumnya adalah
therapist memberitahukan akan apa sebelum memulai satu tahapan. Jadi kita tau
tahapannya apa saja. Seperti inilah
kira-kira tampilan dari luar ketika kami pulang jam setengah 9 malam.
Sori fotonya sangat tidak estetik karena awalnya ga berniat review cm iseng
foto aja.