Feb 9, 2021

Bounty Cruise: Menikmati Bali dengan Cara Berbeda

Saat ini sebagian besar orang tentu sudah tidak asing dengan Bali. Bahkan mungkin banyak orang yang sudah berkali-kali mengunjunginya. Wisata ke Patung GWK, Tanah Lot, menonton Tari Kecak di Uluwatu, leyeh-leyeh di cafe Seminyak, dll. Kali ini saya akan coba share pengalaman bagi yang mungkin ingin menikmati Bali dan sekitarnya dengan cara yang berbeda.  Berbeda? Yes, dengan berkeliling menggunakan Cruise alias kapal pesiar.

Setelah mencari-cari di internet, akhirnya saya putuskan ikut Bounty Cruise ambil paket Lembongan Day Cruise. Bali Bounty Cruise menyediakan 2 paket perjalanan yaitu Lembongan Day Cruise dan Sunset Dinner Cruise. Untuk Lembongan Day Cruise, kapal berangkat pagi dari Pelabuhan Tanjung Benoa, singgah di Pulau Nusa Lembongan, lalu kembali sore hari ke Pelabuhan Tanjung Benoa. Sedangkan untuk Sunset Dinner Cruise dimulai dari sore sampai malam hari yaitu makan malam di dalam kapal. Sebenarnya ada jenis kapal lain yang terlihat lebih mevvah yang ingin saya coba, namun kebetulan jadwal dan rutenya tidak sesuai, akhirnya saya putuskan ikut Bounty Cruise. Tiket Bounty Cruise dijual oleh beberapa agen. Tiket saya beli dari kebalilagi.com seharga Rp652.050,00.

Harga tersebut sudah include:

  • Tiket kapal Tanjung Benoa-Nusa Lembongan PP,
  • Light Breakfast,
  • Village Tour (Nusa Lembongan),
  • Watersport (glass bottom, snorkelling, banana boat, canoe, diving board, 44 meters long, water slide,
  • International Buffet Lunch,
  • On Board Entertainment, Trio Singer, Live Music.

Titik kumpul perjalanan yaitu Kantor Bounty Cruise di Tanjung Benoa. Kita bisa lihat di google map dan tempatnya cukup familiar bagi sopir kendaraan online. Sesampainya disana, kita akan diarahkan melapor di bagian pendaftaran. Kita akan menunjukkan tiket/e-tiket lalu diberikan boarding pass dan gelang waterproof sebagai izin naik kapal, breakfast-lunch, izin ikut watersport dan fasilitas lainnya. Karena saya baru mendarat di Bali pagi hari tersebut, saya sekaligus menitipkan koper di bagian pendaftaran. Tidak lupa diberikan tanda penitipan barang (jangan hilang ya..nanti tidak bisa ambil barang).

Sesuai intinerary, perjalanan dimulai 08.30 WITA. Seluruh peserta memasuki kapal, dan langsung duduk sesuai preferensi masing-masing alias bebas. Beginilah kira-kira tampilan lantai 1. Jadi kapal ada 3 lantai ya. Di atas ada ala bar dan jual minuman gitu. Saya selama perjalanan di lantai satu karena di atas terlalu riweh. Saya hanya naik ke lantai 2 dan 3 untuk sekedar melihat situasi. Bagi yang suka merasakan angin sepoi dan rambut dikibas-kibas angin atau misal suka minum atau live music yang persis dekat telinga, silahkan coba di atas.

Kapasitas Bounty Cruise sekitar 600 orang. Kebetulan waktu itu peserta cukup banyak, jadi untuk sarapan mengantri ya. Dari menu sarapan yang ada, waktu itu saya ambil 2 cruffin alias croissant muffin (kalau tidak salah ingat) beserta teh hangat. (di sebelah cruffin adalah boarding pass)

   

Sekitar jam 10.00 WITA, kapal berlabuh di Nusa Lembongan. Bounty Cruise adalah jenis Pontoon atau kapal tongkang, sehingga untuk mencapai pinggir pantai/daratan Nusa Lembongan, penumpang diangkut menggunakan kapal kecil. Nanti ketika kembali dari pulau juga penumpang akan diangkut naik kapal kecil menuju Bounty Cruise.  

  

Ketika sampai di Nusa Lembongan, kita disambut view yang ..… (bisa dilihatlah ya gambar di bawah). Segarr.. Tolong abaikan wajahnya. Maklum karena perjalanan kali ini tidak ada dokumentasi khusus dari agent perjalanan dan memang solo travel, jadi semua foto diambil sendiri alias harus selfie kalau mau nongolin wajah haha.

   

Sebelum turun dari kapal, peserta akan dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama akan dimulai dengan watersport lalu village tour. Sedangkan grup kedua akan dimulai dari aktivitas village tour lalu watersport. Waktu itu saya masuk di grup kedua. Setelah turun dari kapal, kami berjalan ke titik pick up taksi lokal disana (dekat plang “Tamarin Divers”). Taksi local ini merupakan fasilitas dari paket perjalanan. Lalu kami dibawa keliling Pulau dan didrop di tempat seperti lapangan.

  

Dari tempat didrop, kita berjalan sekitar 5 menit ke arah pantai. Disana terdapat pantai dengan tebing agak curam dan ombak besar. Cukup senang menikmati deburan ombaknya yang berkejar-kejaran. Hanya saja jika kita berdiri terlalu dekat, hempasannya tidak jarang membuat orang basah.

Setelah 20 menit dari waktu drop, kita akan dijemput kembali oleh taksi lokal untuk kembali ke bounty cruise menikmati makan siang dan mencoba watersport. Antrian makan siang tidak terlalu panjang karena sudah ada yang makan lebih awal. Tapi tenang, peserta tidak akan kehabisan makanan ko. Makan siang disediakan pukul 12.30 s.d. 13.30. Dari sekian banyak variasi menu buffet yang disediakan, saya ambil daging, udang, ikan, mie mirip spaghetti tanpa pasta (lupa dulu bumbunya rasa apa), tumis brokoli, dan sambal mangga muda. Tidak lupa jus dan buah potong juga disediakan. Kita bisa makan sambil menikmati pemandangan laut. Berasa di surga sih bagi saya haha (lebay)

Berikut adalah pemandangan yang bisa kita nikmati sambil menyantap makan siang di tempat bersandarnya Bounty Cruise.

Setelah makan siang, jadwal grup kedua adalah watersport. Dari antara watersport yang ada, saya mencoba banana boat, snorkelling, glass bottom boat.  Untuk aktivitas glass bottom boat, kita akan dibawa menggunakan kapal kecil menuju lokasi yang banyak ikan dan atau karang. Bagi yang kurang familiar dengan aktivitas glass bottom boat, aktivitas ini adalah melihat laut dari kaca yang ditempel di bagian tengah kapal. Jadi bagi yang ingin melihat melihat ikan dan atau karang namun tidak ingin basah, aktivitas ini sangat cocok (tapi ya tidak sejelas ketika kita lihat langsung pakai google alias kacamata snorkel ya). Bagi yang ikut snorkelling ikut aktivitas ini juga tidak ada ruginya. Karena kita bebas mencoba aktivitas sebanyak yang kita mau (tentu sepanjang kapal belum kembali ya).

  

Sekitar jam 3 sore, Bounty Cruise bertolak dari Pulau Nusa Lembongan menuju Pelabuhan Tanjung Benoa. Satu jam tepatnya jam 4 sore, kapal berlabuh di Tanjung Benoa. Perjalanan pun selesai.

Tips

Kalau menurut saya, paket perjalanan ini sangat berbeda dengan open trip atau privat trip yang kita biasanya di arahkan dan dituntun sesuai itinerary atau fasilitas yang ada. Untuk paket ini ibaratnya agent sediakan fasilitas, namun kita lebih mandiri hanya dikasih range waktu. Seperti misalnya ketika kita didrop oleh taksi lokal di lapangan, maka kita akan bingung dan berpikir apa yang mau kita lakukan disana di terik siang dan panas. Jadi jangan segan-segan bertanya ke pengunjung lain atau supir taksi lokal ketika village tour ataupun kru Bounty Cruise misal ketika berada di kapal.

One Day Trip Nusa Penida

Berhubung beban pekerjaan sedang lumayan berturut-turut waktu itu, hasrat merefresh-kan pikiran pun memuncak. Kalu tidak salah saya dinas luar kota selama 1,5 bulan lebih. Setelah searching-searching dan hanya punya waktu weekend, maka saya putuskan short trip ke Bali. Karena sudah beberapa kali ke Bali, saya mulai googling mencari inspirasi untuk menikmati Bali namun dengan pengalaman yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya.  

Jika dulu orang taunya kalau wisata ke Bali itu ya mengunjungi Pantai Sanur, Pantai Jimbaran, Patung GWK, Tanah Lot, Tari Kecak, Seminyak, sekarang sudah banyak bermunculan tempat wisata baru. Alam sekitar semakin tereksplore. Wisata ke Bali kali ini saya mencoba menyeberang ke arah Tenggara Pulau Bali, yaitu Pulau Nusa Penida.

Kebiasaan saya adalah merencanakan liburan secara mendadak haha. Telpon agen trip sana sini pada full. Sampai dengan sore sebelum H-1 keberangkatan ke Bali, saya belum menemukan travel agent yang bisa mandu ke Nusa Penida dong. Kalau orang mungkin sudah panik ya. Tapi karena memang saya ya semenjak semakin sering bepergian, rasanya lebih santai dan ngalir aja. Dalam benak, paling juga nanti dapat haha. Benar, malamnya saya menemukan agen travel yg bisa. Tapi privat trip dan saya harus dibawa menggunakan motor selama di Pulau Nusa Penida. Okelah ini sebuah pengalaman baru karena petualangan-petualangan saya sebelumnya selalu disediakan mobil oleh travel agennya.

Adapun fasilitas yang sudah termasuk dalam privat tripnya adalah:

  • Tiket kapal cepat Pantai Sanur-Pulau Nusa Penida PP,
  • Motor beserta guide merangkat photographer selama di Nusa Penida,
  • Makan siang di Pulau Nusa Penida,
  • Tiket masuk tempat wisata yang telah ditentukan.

Sesuai komunikasi sebelumnya, saya sampai di Pantai Sanur sekitar jam 8 pagi lalu bertemu dengan perwakilan agentnya. Saya diberikan boarding pass kapal penyeberangan Pantai Sanur-Nusa Penida. Lalu saya diarahkan naik ke kapal cepat (saya lupa foto kapalnya waktu itu).  Boarding passnya bisa dikalungkan, jd kecil kemungkinan hilang. Boarding pass ini akan kita tunjukkan lagi nanti ke petugas kapal penyeberangan Nusa Penida-Pantai Sanur. Oh ya, di kapal kita dapat welcome drink berupa air mineral 330 ml.

Nah disini saya sempat salah paham, karena saya menyangka agent tersebut ikut menemani saya menyeberang ke Nusa Penida dan sekaligus guide. Ternyata bukan. Nanti saya akan ketemu guide di dermaga pulau seberang alias guide lokal asli Nusa Penida.

Setelah semua penumpang naik di kapal, kapal berangkat sekitar pukul 8.15 pagi. Sekitar 40 menit kita sudah sampai di Pulau Nusa Penida, yaitu di Dermaga Buyuk. Lalu di Dermaga Buyuk saya sudah ditunggu oleh guide selama di Nusa Penida. Kami segera beranjak meninggalkan dermaga. Setelah sekitar 40 menit berkendara, kami sampai di Kelingking Beach yang menjadi ikon Nusa Penida.

Untuk mencapainya, kita harus menaiki dan menuruni tangga yang cukup membuat lumayan menguras tenaga. Foto di atas adalah foto dari bagian atas Pantai. Sesungguhnya jiwaku sangat ingin turun ke bawah menyentuh pasir putih yang sepertinya sangat menggoda. Namun guidenya sepertinya agak ragu melihat panas matahari ditambah panjangnya tangga yang harus dilalui untuk turun.

Dari Kelingking Beach, kita lanjut perjalanan ke Paluang Cliff. Jaraknya cukup dekat, dapat ditempuh hanya dalam 5 menit berkendara. Di Paluang Cliff, terdapat banyak spot foto. Dari tempat ini, kita bisa melihat laut dari sisi berbeda dengan Kelingking Beach.

 

Dari Paluang Cliff, kami lanjut destinasi berikutnya Angel Billabong. Jarak Paluang Cliff ke Angel Billabong cukup jauh yaitu 30 menit. Jalanan menuju Angel Billabong kurang bagus di beberapa titik. Sampai disana sudah capek duluan. Kami sampai di Angel Billabong menjelang tengah hari. Jadi bisa dibayangkan panasnya naik motor di terik matahari. Udah pasrah kulit bakal belang (bener haha pemulihannya sangat lama 4 bulan setelahnya pas prewed, belangnya belum hilang dong hiks).

Dari Angel Billabong, kami lanjut ke Broken Beach yang juga menjadi salah satu ikon Nusa Penida. Lucu ya namanya (tapi cukup jembatannya aja yang broken yak, hati yang baca ga usah *eh).  Jarak Broken Beach hanya 3 menit dari Angel Billabong. Pantai ini berada di tengah tebing sekitar 100 m. Airnya berasal dari air laut yang masuk ke dalam terowongan di tebing. Menurut infonya, lubang terbentuk akibat abrasi air laut sehingga disebut Pasir Uug/Pantai Rusak alias Broken Beach. Ketika di pantai ini, kita harus hati-hati karena jalanannya bebatuan semua.

 

Dari Broken Beach, kami mampir makan siang. Tempat makan waktu itu namanya Sri Semirang. Sepanjang perjalanan tidak banyak pilihan tempat makan. Tapi menurut saya memang tempat makan ini yang cukup ramai dan bersih. Makan siang sudah termasuk dalam trip. Menu tidak ditentukan, kita bebas memilih 1 jenis lauk, 1 jenis sayur, 1 jenis jus atau minuman lain. Sayangnya waktu itu saya lupa mengabadikan foto makanannya.

Setelah perut terisi, kami lanjut ke destinasi terakhir yaitu Crystal Bay. Disini saya menikmati pemandangan dulu sejenak sambal menunggu matahari agak memudar. Lalu saya snorkelling. Namun untuk alat snorkelling bukan bagian dari fasilitas trip, alias sewa sendiri. Cukup ramai yang snorkelling atau sekedar bersantai menikmati pemandangan. Sesuai namanya bahwa airnya memang bening. Oh ya, disana tersedia juga ruang ganti. Jadi jangan khawatir bagi yang ingin snorkelling. (Maapkeun di postingan kali ini banyakan nampang, entah kenapa kemarin foto pemandangan tidak banyak di hp).

Sekitar jam 4 sore kami meninggalkan Crytal Bay dan berangkat kembali menuju Dermaga Buyuh. Jam 5 tepat kapal cepat berangkat dari Dermaga Buyuh menuju Pantai Sanur. Satu jam kemudian kami sudah sampai di Pantai Sanur, dan trip selesai.

Tips:

Wisata di Nusa Penida ada banyak. Jika ingin berkunjung dalam 1 hari, silahkan dipilih Nusa Penida Timur atau Nusa Penida Barat. Karena letaknya masing-masing cukup jauh. Jika ingin semuanya, minimal meluangkan waktu 2 hari.
Oh ya, cuaca di Nusa Penida cukup panas, silahkan persiapkan sunblock sekalipun tidak berenang.

Feb 4, 2021

Memanjakan Lidah di Kelong Baba

 

Kali ini akan cerita pengalaman mencoba kuliner seafood di Kelong Baba by Kelong Sharila Tj Pinang. Kelong Baba ini terletak di Tiban, dekat perumahan Green Bay Kamboja Ciptaland. Sudah bawaan ya ketika berkunjung ke suatu tempat pengan tau tempat wisata alam nya, kulinernya, budayanya. Maka pas kemarin keliling-keliling mencari bakal calon tempat tinggal di Batam (padahal mengajukan pindah aja belum ya haha), langsung penasaran lah sama Kelong Baba yang katanya resto seafood yang oke dengan view Singapura. Berdasarkan review di mbah google serta bertanya ke beberapa orang tentang Kelong Baba, sepertinya semua cukup baik dan positif. Mari kita buktikan apakah benar.

Setelah pulang kantor dan keliling mencari sesuatu, lalu melipirlah kita ke Kelong Baba by Kelong Shangrila Tj Pinang. Tampilannya dari luar lumayan besar dan okelah. Kira-kira begini tampilannya di bagian depan, dekat parkiran.

Masuk resto, pertama kita akan melihat bagian kasir. Lalu di sebelahnya ada jejeran bak tempat seafood yang masih hidup. Kita diperkenankan jika ingin memilih sendiri seafood yang kita inginkan. Kira2 begini tampilan bak nya.

Setelah bak tempat seafood, masuklah ke bagian tempat duduk. Kira-kira beginilah tampilan bagian depan dari dekat kasir. Tolong diabaikan muka kucel habis ngantor dan keliling keluar masuk beberapa komplek perumahan ya.

Untuk tempat duduk, ada pilihan mau yang dekat kasir dengan ada penghalau angin dari plastik transparan atau yang di pinggir laut dengan angin yang cukup kencang. Kita ambil tempat duduk yang di pinggir laut which is sebaiknya rambut agak panjang supaya diikat.

Begitu duduk, kita langsung lihat-lihat menu dan menanyakan pelayan apa menu rekomendasi disana. Pelayannya menanggapi kita dengan ramah. Sembari menunggu pesanan disiapkan, kita mengambil foto di beberapa spot restonya. Over all desain tempatnya memang cukup intagramable lah ya bahasa sekarang dan didukung banyak lampu-lampu. Beberapa foto yang diambil sembari menunggu makan kira-kira diantaranya beginilah (Tolong diabaikan ekspresi wajah, rambut dan jaket yang tidak beraturan yak. Itu semua efek angina yang cukup kencang) 

Tidak menunggu terlalu lama sekitar 20 menit, pesanan kita sudah komplit tersaji di meja. Menurut kita dengan melihat jumlah pengunjung pada saat tersebut, pelayanan disana tergolong cepat. Kita pesan 1porsi udang saos telor asin (sesuai rekomendasi pelayan, lupa nama kerennya di menu haha) dilengkapi dengan 1 porsi cah kangkung tauco dan the Tarik. Beginilah kira-kira tampilannya. (Yang cukup menarik perhatian adalah tempat nasinya karena termos gede gitu seperti termos nasi orang tua yang jaman dulu ya haha)

Platingnya how? Keliatan cukup okelah ya. Mungkin di foto tidak terlalu kelihatan, tetapi aslinya lumayan oke. Rasa jangan ditanya, enak.  Oh ya, di meja cukup lengkap ada sambal goreng, cabe hijau potong, garam, lada, dll. Untuk porsinya cukup utk 2-3 orang lah. Kita berdua cukup kekenyangan. Untung kita tidak pesan udang yang 1 kilo ya haha

Ketika hendak kita hendak membayar di kasir, kita ditawari menjadi member dan langsung dapat diskon 15% dari harga pembelian. Total pembayaran kita Rp164.000,00 setelah dikenakan pajak 10% dan dikurangi diskon member 15%. Harganya cukup worth it lah untuk rasa, tempat, dan pelayanannya. Next time kalau ada keluarga yang datang ke Batam, tempat ini akan menjadi salah satu opsi rekomendasi tempat makan.

Memanjakan Diri di Eska Wellness Spa and Salon


Bagi yang tinggal di Batam mungkin nama Eska Wellness Spa and Salon sudah tidak asing. Kebetulan lagi di Batam dan ingin mencoba facial. Dari semenjak cuti bulan lalu aku sama sekali belum ada perawatan. Komedo sepertinya sudah unjuk diri dan wajah semakin kusam hiks. Setelah mencoba hair spa dan potong rambut di Willy Salon yang menurutku tidak terlalu spesial, reflekslah jari buka mbah google dan cari-cari rekomendasi facial. Oh ya sekilas pengalaman nyalon di Batam, perdana di Willy Salon dan itu agak malesin. Begitu masuk Salon Willy cabang di Nagoya Hill, nanya list/menu perawatan rambut, jawaban resepsionis ga ada, emang mau perawatan apa? Aku tanya, creambath ada? Nggak ada. Hair spa ada? Ada. Masker ada? Nggak ada kita adanya Hair spa. Udin malas duluan dengan jawaban yang tak ramah di awal oke. Karna udah kadung disaNA, okelah dicoba dulu hair spa dan potong poni. Over all cukup lumayan pijetan pegawainya dan potongan poninya mayan  okelah. Hanya saja first impression di awal resepsionist yang kurang oke.

Sampai di resepsionis, aku tanya ada paket facial? ternyata diarahkan scan QR Code yang ada di meja resepsionis. Jadi semenjak covid guys, list perawatannya langsung download di web untuk menghindari penyebaran si virus. Aku ditawari promo oleh resepsionis untuk ikut member dan deposit dalam jumlah tertentu (e-money Eska, jumlah minimal 2 jt) dan akan langsung dapat bonus ekstra Rp600.000,00 dari jumlah deposit. E-money tersebut bisa digunakan diseluruh cabang Eska Salon (cabang Eska Salon ada di Kota Batam dan Kota Jakarta). Namun karena baru perdana coba, aku tolak dan bilang mau mencoba dulu kalau cocok baru kedatangan kedua nanti buat deposit. Setelah scanning daftar paket perawatannya, akhirnya memilih untuk mencoba perawatan Facial Collagen (lupa nama persis paketnya). Oh ya, resepsionisnya jangan dibandingin sama yang di Willy Salon ya, jauhlah keramahannya (ini hanya pengalaman pribadi ya, aku jangan diserang kalau ada yang punya pengalaman beda hehe).

Bagi yang sudah sering facial, mungkin sudah paham tahapannya. Ini sharing bagi yang mungkin baru pertama mencoba agar tahu gambarannya. Kalaupun mungkin sudah pernah, mungkin tahapan/proses di masing-masing tempat berbeda. Here we go

Setelah melakukan pembayaran (iya, disini pembayaran terlebih dahulu sebelum perawatan), lalu diarahkan ke ruangan perawatan. Dalam satu ruangan, ada 2 kasur. Setelah berbaring, lalu dijelaskan oleh beauty theraphist bahwa ada label “sanitized” artinya semua peralatan disana sudah terlebih dahulu disanitized (Kasur, sprei, bantal, handuk, selimut, dll) alias aman lah ya dari covid, amin. Kurang lebih penampakannya seperti ini (Sori foto juga seadanya, badan udah pegal juga habis keliling mau rebahan)

Tahapannya dimulai dari Cleansing. Nah sebelum mulai tahapan ini, beauty therapist sudah mulai memutar musik yang alunannya membuat relax ditambah suara gemercik air. Pencahayaan suangan juga menurutku lumayan buat tenang. Beauty theraphistnya bernama Nora dan kebetulan Batak yang sudah lama di Batam (lupa boru apa). Beauty therapist terlebih dahulu menjelakan dan menunjukkan spons yang akan digunakan adalah baru dan diperkenankan untuk dibawa pulang.

Setelah cleansing, dilanjutlah dengan tahapan scrubbing. Dengan telaten scrub dioles secara perlahan lalu dibersihkan lagi. Tujuannya untuk mengangkat kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang udah ga tau seberapa banyak numpuk di wajah.

Setelah scrubbing, lanjut dengan face massage, ini bagian yang aku paling suka dan menenangkan banget. Sekitar 15-20 menit sepertinya khusus tahapan ini. Face massage berhenti berbarengan dengan selesainya alunan musiknya.

Setelah face massage, lanjut dengan tahapan strerilization. Alat sterilisasinya mirip sikat gigi dengan gagang yang gede gitulah. Kurang lebihnya untuk memusnahkan mikroorganisme yang di wajah gitulah kira-kira. Kasih tau kalua missal terasa terlalu panas ya.

Setelah strerilization, lanjut dengan pembersihan komedo yang sakitnya aduhai huhu. Dari awal memang sudah bilang therapistnya sepertinya komedoku lagi banyak, makanya mungkin cukup lama di tahap ini. Setelah selesai dibersihkan, therapist nunjukin dong itu komedo-komedo yang berhasil dibersihkan.

Setelah sterilization dan pembersihan komedo, lanjut tahapan toner.  Wajah diolesi toner lalu dibersihkan pakai spons yang tadi di awal sudah dijelaskan.

Setelah toner, lanjut dengan tahapan masker. Wajah diolesi dengan masker, lalu dibiarkan sekitar 20 menit. Sambil menunggu masker kering, beauty theraphist nya memijat kepala dan tangan. Setelah dirasa cukup, wajah dibersihkan kembali menggunakan spons.

Setelah melakukan pembayaran (iya, disini pembayaran terlebih dahulu sebelum perawatan), lalu diarahkan ke ruangan perawatan. Dalam satu ruangan, ada 2 kasur. Setelah berbaring, lalu dijelaskan oleh beauty theraphist bahwa ada label “sanitized” artinya semua peralatan disana sudah terlebih dahulu disanitized (Kasur, sprei, bantal, handuk, selimut, dll) alias aman lah ya dari covid, amin. Kurang lebih penampakannya seperti ini (Sori foto juga seadanya, badan udah pegal juga habis keliling mau rebahan)

Oh ya, tahapan facial masing-masing tempat tentu berbeda, ini kebetulan paket facial yang aku ambil sudah include masker dan serum. Yang jelas jangan dibandingkan dengan pengalaman di Mamuju lah ya, biasa di Fatikha Salon Mamuju ambil facial yang Biokos charganya hanya 85 apa 95 ribu (karena ga banyak pilihan  salon, tapi tetap kucinta ko kalau pas di Mamuju dari 2015 lalu ga pindah salon hehe). Untuk harga paket facial collagen yang di Eska Wellness Spa and Salon Rp419.000,00 sudah include pajak. Sekedar info, Eska tutup jam 8 jadi bisa diperkirakan kalau mau datang. Kemarin kasihan beauty therapistnya baliknya hampir  setengah 9 malam dan sudah ditinggal balik sama pegawai lain. 
Thank you ka Nora, next time kalau sudah menetap di Batam, aku mungkin akan ikut member sama e-money nya.

Oh ya, satu yang membedakan facial kali ini dengan pengalaman facial-facial sebelum-sebelumnya adalah therapist memberitahukan akan apa sebelum memulai satu tahapan. Jadi kita tau tahapannya apa saja. Seperti inilah  kira-kira tampilan dari luar ketika kami pulang jam setengah 9 malam. Sori fotonya sangat tidak estetik karena awalnya ga berniat review cm iseng foto aja.