Feb 4, 2021

Memanjakan Diri di Eska Wellness Spa and Salon


Bagi yang tinggal di Batam mungkin nama Eska Wellness Spa and Salon sudah tidak asing. Kebetulan lagi di Batam dan ingin mencoba facial. Dari semenjak cuti bulan lalu aku sama sekali belum ada perawatan. Komedo sepertinya sudah unjuk diri dan wajah semakin kusam hiks. Setelah mencoba hair spa dan potong rambut di Willy Salon yang menurutku tidak terlalu spesial, reflekslah jari buka mbah google dan cari-cari rekomendasi facial. Oh ya sekilas pengalaman nyalon di Batam, perdana di Willy Salon dan itu agak malesin. Begitu masuk Salon Willy cabang di Nagoya Hill, nanya list/menu perawatan rambut, jawaban resepsionis ga ada, emang mau perawatan apa? Aku tanya, creambath ada? Nggak ada. Hair spa ada? Ada. Masker ada? Nggak ada kita adanya Hair spa. Udin malas duluan dengan jawaban yang tak ramah di awal oke. Karna udah kadung disaNA, okelah dicoba dulu hair spa dan potong poni. Over all cukup lumayan pijetan pegawainya dan potongan poninya mayan  okelah. Hanya saja first impression di awal resepsionist yang kurang oke.

Sampai di resepsionis, aku tanya ada paket facial? ternyata diarahkan scan QR Code yang ada di meja resepsionis. Jadi semenjak covid guys, list perawatannya langsung download di web untuk menghindari penyebaran si virus. Aku ditawari promo oleh resepsionis untuk ikut member dan deposit dalam jumlah tertentu (e-money Eska, jumlah minimal 2 jt) dan akan langsung dapat bonus ekstra Rp600.000,00 dari jumlah deposit. E-money tersebut bisa digunakan diseluruh cabang Eska Salon (cabang Eska Salon ada di Kota Batam dan Kota Jakarta). Namun karena baru perdana coba, aku tolak dan bilang mau mencoba dulu kalau cocok baru kedatangan kedua nanti buat deposit. Setelah scanning daftar paket perawatannya, akhirnya memilih untuk mencoba perawatan Facial Collagen (lupa nama persis paketnya). Oh ya, resepsionisnya jangan dibandingin sama yang di Willy Salon ya, jauhlah keramahannya (ini hanya pengalaman pribadi ya, aku jangan diserang kalau ada yang punya pengalaman beda hehe).

Bagi yang sudah sering facial, mungkin sudah paham tahapannya. Ini sharing bagi yang mungkin baru pertama mencoba agar tahu gambarannya. Kalaupun mungkin sudah pernah, mungkin tahapan/proses di masing-masing tempat berbeda. Here we go

Setelah melakukan pembayaran (iya, disini pembayaran terlebih dahulu sebelum perawatan), lalu diarahkan ke ruangan perawatan. Dalam satu ruangan, ada 2 kasur. Setelah berbaring, lalu dijelaskan oleh beauty theraphist bahwa ada label “sanitized” artinya semua peralatan disana sudah terlebih dahulu disanitized (Kasur, sprei, bantal, handuk, selimut, dll) alias aman lah ya dari covid, amin. Kurang lebih penampakannya seperti ini (Sori foto juga seadanya, badan udah pegal juga habis keliling mau rebahan)

Tahapannya dimulai dari Cleansing. Nah sebelum mulai tahapan ini, beauty therapist sudah mulai memutar musik yang alunannya membuat relax ditambah suara gemercik air. Pencahayaan suangan juga menurutku lumayan buat tenang. Beauty theraphistnya bernama Nora dan kebetulan Batak yang sudah lama di Batam (lupa boru apa). Beauty therapist terlebih dahulu menjelakan dan menunjukkan spons yang akan digunakan adalah baru dan diperkenankan untuk dibawa pulang.

Setelah cleansing, dilanjutlah dengan tahapan scrubbing. Dengan telaten scrub dioles secara perlahan lalu dibersihkan lagi. Tujuannya untuk mengangkat kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang udah ga tau seberapa banyak numpuk di wajah.

Setelah scrubbing, lanjut dengan face massage, ini bagian yang aku paling suka dan menenangkan banget. Sekitar 15-20 menit sepertinya khusus tahapan ini. Face massage berhenti berbarengan dengan selesainya alunan musiknya.

Setelah face massage, lanjut dengan tahapan strerilization. Alat sterilisasinya mirip sikat gigi dengan gagang yang gede gitulah. Kurang lebihnya untuk memusnahkan mikroorganisme yang di wajah gitulah kira-kira. Kasih tau kalua missal terasa terlalu panas ya.

Setelah strerilization, lanjut dengan pembersihan komedo yang sakitnya aduhai huhu. Dari awal memang sudah bilang therapistnya sepertinya komedoku lagi banyak, makanya mungkin cukup lama di tahap ini. Setelah selesai dibersihkan, therapist nunjukin dong itu komedo-komedo yang berhasil dibersihkan.

Setelah sterilization dan pembersihan komedo, lanjut tahapan toner.  Wajah diolesi toner lalu dibersihkan pakai spons yang tadi di awal sudah dijelaskan.

Setelah toner, lanjut dengan tahapan masker. Wajah diolesi dengan masker, lalu dibiarkan sekitar 20 menit. Sambil menunggu masker kering, beauty theraphist nya memijat kepala dan tangan. Setelah dirasa cukup, wajah dibersihkan kembali menggunakan spons.

Setelah melakukan pembayaran (iya, disini pembayaran terlebih dahulu sebelum perawatan), lalu diarahkan ke ruangan perawatan. Dalam satu ruangan, ada 2 kasur. Setelah berbaring, lalu dijelaskan oleh beauty theraphist bahwa ada label “sanitized” artinya semua peralatan disana sudah terlebih dahulu disanitized (Kasur, sprei, bantal, handuk, selimut, dll) alias aman lah ya dari covid, amin. Kurang lebih penampakannya seperti ini (Sori foto juga seadanya, badan udah pegal juga habis keliling mau rebahan)

Oh ya, tahapan facial masing-masing tempat tentu berbeda, ini kebetulan paket facial yang aku ambil sudah include masker dan serum. Yang jelas jangan dibandingkan dengan pengalaman di Mamuju lah ya, biasa di Fatikha Salon Mamuju ambil facial yang Biokos charganya hanya 85 apa 95 ribu (karena ga banyak pilihan  salon, tapi tetap kucinta ko kalau pas di Mamuju dari 2015 lalu ga pindah salon hehe). Untuk harga paket facial collagen yang di Eska Wellness Spa and Salon Rp419.000,00 sudah include pajak. Sekedar info, Eska tutup jam 8 jadi bisa diperkirakan kalau mau datang. Kemarin kasihan beauty therapistnya baliknya hampir  setengah 9 malam dan sudah ditinggal balik sama pegawai lain. 
Thank you ka Nora, next time kalau sudah menetap di Batam, aku mungkin akan ikut member sama e-money nya.

Oh ya, satu yang membedakan facial kali ini dengan pengalaman facial-facial sebelum-sebelumnya adalah therapist memberitahukan akan apa sebelum memulai satu tahapan. Jadi kita tau tahapannya apa saja. Seperti inilah  kira-kira tampilan dari luar ketika kami pulang jam setengah 9 malam. Sori fotonya sangat tidak estetik karena awalnya ga berniat review cm iseng foto aja.


 

No comments:

Post a Comment