Feb 9, 2021

One Day Trip Nusa Penida

Berhubung beban pekerjaan sedang lumayan berturut-turut waktu itu, hasrat merefresh-kan pikiran pun memuncak. Kalu tidak salah saya dinas luar kota selama 1,5 bulan lebih. Setelah searching-searching dan hanya punya waktu weekend, maka saya putuskan short trip ke Bali. Karena sudah beberapa kali ke Bali, saya mulai googling mencari inspirasi untuk menikmati Bali namun dengan pengalaman yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya.  

Jika dulu orang taunya kalau wisata ke Bali itu ya mengunjungi Pantai Sanur, Pantai Jimbaran, Patung GWK, Tanah Lot, Tari Kecak, Seminyak, sekarang sudah banyak bermunculan tempat wisata baru. Alam sekitar semakin tereksplore. Wisata ke Bali kali ini saya mencoba menyeberang ke arah Tenggara Pulau Bali, yaitu Pulau Nusa Penida.

Kebiasaan saya adalah merencanakan liburan secara mendadak haha. Telpon agen trip sana sini pada full. Sampai dengan sore sebelum H-1 keberangkatan ke Bali, saya belum menemukan travel agent yang bisa mandu ke Nusa Penida dong. Kalau orang mungkin sudah panik ya. Tapi karena memang saya ya semenjak semakin sering bepergian, rasanya lebih santai dan ngalir aja. Dalam benak, paling juga nanti dapat haha. Benar, malamnya saya menemukan agen travel yg bisa. Tapi privat trip dan saya harus dibawa menggunakan motor selama di Pulau Nusa Penida. Okelah ini sebuah pengalaman baru karena petualangan-petualangan saya sebelumnya selalu disediakan mobil oleh travel agennya.

Adapun fasilitas yang sudah termasuk dalam privat tripnya adalah:

  • Tiket kapal cepat Pantai Sanur-Pulau Nusa Penida PP,
  • Motor beserta guide merangkat photographer selama di Nusa Penida,
  • Makan siang di Pulau Nusa Penida,
  • Tiket masuk tempat wisata yang telah ditentukan.

Sesuai komunikasi sebelumnya, saya sampai di Pantai Sanur sekitar jam 8 pagi lalu bertemu dengan perwakilan agentnya. Saya diberikan boarding pass kapal penyeberangan Pantai Sanur-Nusa Penida. Lalu saya diarahkan naik ke kapal cepat (saya lupa foto kapalnya waktu itu).  Boarding passnya bisa dikalungkan, jd kecil kemungkinan hilang. Boarding pass ini akan kita tunjukkan lagi nanti ke petugas kapal penyeberangan Nusa Penida-Pantai Sanur. Oh ya, di kapal kita dapat welcome drink berupa air mineral 330 ml.

Nah disini saya sempat salah paham, karena saya menyangka agent tersebut ikut menemani saya menyeberang ke Nusa Penida dan sekaligus guide. Ternyata bukan. Nanti saya akan ketemu guide di dermaga pulau seberang alias guide lokal asli Nusa Penida.

Setelah semua penumpang naik di kapal, kapal berangkat sekitar pukul 8.15 pagi. Sekitar 40 menit kita sudah sampai di Pulau Nusa Penida, yaitu di Dermaga Buyuk. Lalu di Dermaga Buyuk saya sudah ditunggu oleh guide selama di Nusa Penida. Kami segera beranjak meninggalkan dermaga. Setelah sekitar 40 menit berkendara, kami sampai di Kelingking Beach yang menjadi ikon Nusa Penida.

Untuk mencapainya, kita harus menaiki dan menuruni tangga yang cukup membuat lumayan menguras tenaga. Foto di atas adalah foto dari bagian atas Pantai. Sesungguhnya jiwaku sangat ingin turun ke bawah menyentuh pasir putih yang sepertinya sangat menggoda. Namun guidenya sepertinya agak ragu melihat panas matahari ditambah panjangnya tangga yang harus dilalui untuk turun.

Dari Kelingking Beach, kita lanjut perjalanan ke Paluang Cliff. Jaraknya cukup dekat, dapat ditempuh hanya dalam 5 menit berkendara. Di Paluang Cliff, terdapat banyak spot foto. Dari tempat ini, kita bisa melihat laut dari sisi berbeda dengan Kelingking Beach.

 

Dari Paluang Cliff, kami lanjut destinasi berikutnya Angel Billabong. Jarak Paluang Cliff ke Angel Billabong cukup jauh yaitu 30 menit. Jalanan menuju Angel Billabong kurang bagus di beberapa titik. Sampai disana sudah capek duluan. Kami sampai di Angel Billabong menjelang tengah hari. Jadi bisa dibayangkan panasnya naik motor di terik matahari. Udah pasrah kulit bakal belang (bener haha pemulihannya sangat lama 4 bulan setelahnya pas prewed, belangnya belum hilang dong hiks).

Dari Angel Billabong, kami lanjut ke Broken Beach yang juga menjadi salah satu ikon Nusa Penida. Lucu ya namanya (tapi cukup jembatannya aja yang broken yak, hati yang baca ga usah *eh).  Jarak Broken Beach hanya 3 menit dari Angel Billabong. Pantai ini berada di tengah tebing sekitar 100 m. Airnya berasal dari air laut yang masuk ke dalam terowongan di tebing. Menurut infonya, lubang terbentuk akibat abrasi air laut sehingga disebut Pasir Uug/Pantai Rusak alias Broken Beach. Ketika di pantai ini, kita harus hati-hati karena jalanannya bebatuan semua.

 

Dari Broken Beach, kami mampir makan siang. Tempat makan waktu itu namanya Sri Semirang. Sepanjang perjalanan tidak banyak pilihan tempat makan. Tapi menurut saya memang tempat makan ini yang cukup ramai dan bersih. Makan siang sudah termasuk dalam trip. Menu tidak ditentukan, kita bebas memilih 1 jenis lauk, 1 jenis sayur, 1 jenis jus atau minuman lain. Sayangnya waktu itu saya lupa mengabadikan foto makanannya.

Setelah perut terisi, kami lanjut ke destinasi terakhir yaitu Crystal Bay. Disini saya menikmati pemandangan dulu sejenak sambal menunggu matahari agak memudar. Lalu saya snorkelling. Namun untuk alat snorkelling bukan bagian dari fasilitas trip, alias sewa sendiri. Cukup ramai yang snorkelling atau sekedar bersantai menikmati pemandangan. Sesuai namanya bahwa airnya memang bening. Oh ya, disana tersedia juga ruang ganti. Jadi jangan khawatir bagi yang ingin snorkelling. (Maapkeun di postingan kali ini banyakan nampang, entah kenapa kemarin foto pemandangan tidak banyak di hp).

Sekitar jam 4 sore kami meninggalkan Crytal Bay dan berangkat kembali menuju Dermaga Buyuh. Jam 5 tepat kapal cepat berangkat dari Dermaga Buyuh menuju Pantai Sanur. Satu jam kemudian kami sudah sampai di Pantai Sanur, dan trip selesai.

Tips:

Wisata di Nusa Penida ada banyak. Jika ingin berkunjung dalam 1 hari, silahkan dipilih Nusa Penida Timur atau Nusa Penida Barat. Karena letaknya masing-masing cukup jauh. Jika ingin semuanya, minimal meluangkan waktu 2 hari.
Oh ya, cuaca di Nusa Penida cukup panas, silahkan persiapkan sunblock sekalipun tidak berenang.

No comments:

Post a Comment