Berhubung beban pekerjaan sedang lumayan berturut-turut waktu itu, hasrat merefresh-kan pikiran pun memuncak. Kalu tidak salah saya dinas luar kota selama 1,5 bulan lebih. Setelah searching-searching dan hanya punya waktu weekend, maka saya putuskan short trip ke Bali. Karena sudah beberapa kali ke Bali, saya mulai googling mencari inspirasi untuk menikmati Bali namun dengan pengalaman yang berbeda dengan sebelum-sebelumnya.
Jika dulu
orang taunya kalau wisata ke Bali itu ya mengunjungi Pantai Sanur, Pantai
Jimbaran, Patung GWK, Tanah Lot, Tari Kecak, Seminyak, sekarang sudah banyak
bermunculan tempat wisata baru. Alam sekitar semakin tereksplore. Wisata ke
Bali kali ini saya mencoba menyeberang ke arah Tenggara Pulau Bali, yaitu Pulau
Nusa Penida.
Kebiasaan
saya adalah merencanakan liburan secara mendadak haha. Telpon agen trip sana
sini pada full. Sampai dengan sore
sebelum H-1 keberangkatan ke Bali, saya belum menemukan travel agent yang bisa
mandu ke Nusa Penida dong. Kalau orang mungkin sudah panik ya. Tapi karena
memang saya ya semenjak semakin sering bepergian, rasanya lebih santai dan ngalir
aja. Dalam benak, paling juga nanti dapat haha. Benar, malamnya saya menemukan agen travel
yg bisa. Tapi privat trip dan saya harus dibawa menggunakan motor selama di Pulau
Nusa Penida. Okelah ini sebuah pengalaman baru karena petualangan-petualangan
saya sebelumnya selalu disediakan mobil oleh travel agennya.
Adapun
fasilitas yang sudah termasuk dalam privat tripnya adalah:
- Tiket kapal cepat Pantai Sanur-Pulau
Nusa Penida PP,
- Motor beserta guide merangkat photographer
selama di Nusa Penida,
- Makan siang di Pulau Nusa Penida,
- Tiket masuk tempat wisata yang telah
ditentukan.
Sesuai komunikasi sebelumnya, saya sampai di Pantai Sanur sekitar jam 8 pagi lalu bertemu dengan perwakilan agentnya. Saya diberikan boarding pass kapal penyeberangan Pantai Sanur-Nusa Penida. Lalu saya diarahkan naik ke kapal cepat (saya lupa foto kapalnya waktu itu). Boarding passnya bisa dikalungkan, jd kecil kemungkinan hilang. Boarding pass ini akan kita tunjukkan lagi nanti ke petugas kapal penyeberangan Nusa Penida-Pantai Sanur. Oh ya, di kapal kita dapat welcome drink berupa air mineral 330 ml.
Nah disini
saya sempat salah paham, karena saya menyangka agent tersebut ikut menemani
saya menyeberang ke Nusa Penida dan sekaligus guide. Ternyata bukan. Nanti saya
akan ketemu guide di dermaga pulau seberang alias guide lokal asli Nusa Penida.
Setelah semua
penumpang naik di kapal, kapal berangkat sekitar pukul 8.15 pagi. Sekitar 40 menit
kita sudah sampai di Pulau Nusa Penida, yaitu di Dermaga Buyuk. Lalu di Dermaga
Buyuk saya sudah ditunggu oleh guide selama di Nusa Penida. Kami segera
beranjak meninggalkan dermaga. Setelah sekitar 40 menit berkendara, kami sampai
di Kelingking Beach yang menjadi ikon
Nusa Penida.
Untuk
mencapainya, kita harus menaiki dan menuruni tangga yang cukup membuat lumayan
menguras tenaga. Foto di atas adalah foto dari bagian atas Pantai. Sesungguhnya
jiwaku sangat ingin turun ke bawah menyentuh pasir putih yang sepertinya sangat
menggoda. Namun guidenya sepertinya agak ragu melihat panas matahari ditambah
panjangnya tangga yang harus dilalui untuk turun.
Dari
Kelingking Beach, kita lanjut perjalanan ke Paluang
Cliff. Jaraknya cukup dekat, dapat ditempuh hanya dalam 5 menit berkendara.
Di Paluang Cliff, terdapat banyak spot foto. Dari tempat ini, kita bisa melihat
laut dari sisi berbeda dengan Kelingking Beach.
Dari Paluang
Cliff, kami lanjut destinasi berikutnya Angel Billabong. Jarak Paluang Cliff ke
Angel Billabong cukup jauh yaitu 30 menit. Jalanan menuju Angel Billabong
kurang bagus di beberapa titik. Sampai disana sudah capek duluan. Kami sampai di
Angel Billabong menjelang tengah hari. Jadi bisa dibayangkan panasnya
naik motor di terik matahari. Udah pasrah kulit bakal belang (bener haha pemulihannya
sangat lama 4 bulan setelahnya pas prewed, belangnya belum hilang dong hiks).
Dari Angel
Billabong, kami lanjut ke Broken Beach
yang juga menjadi salah satu ikon Nusa Penida. Lucu ya namanya (tapi cukup
jembatannya aja yang broken yak, hati yang baca ga usah *eh). Jarak Broken Beach hanya 3 menit dari Angel
Billabong. Pantai ini berada di tengah tebing sekitar 100 m. Airnya berasal
dari air laut yang masuk ke dalam terowongan di tebing. Menurut infonya, lubang
terbentuk akibat abrasi air laut sehingga disebut Pasir Uug/Pantai Rusak alias
Broken Beach. Ketika di pantai ini, kita harus hati-hati karena jalanannya
bebatuan semua.
Dari Broken
Beach, kami mampir makan siang. Tempat makan waktu itu namanya
Sri Semirang. Sepanjang perjalanan tidak banyak pilihan tempat makan. Tapi
menurut saya memang tempat makan ini yang cukup ramai dan bersih. Makan siang
sudah termasuk dalam trip. Menu tidak ditentukan, kita bebas memilih 1 jenis lauk,
1 jenis sayur, 1 jenis jus atau minuman lain. Sayangnya waktu itu saya lupa
mengabadikan foto makanannya.
Setelah perut
terisi, kami lanjut ke destinasi terakhir yaitu Crystal Bay. Disini saya menikmati pemandangan dulu sejenak sambal menunggu
matahari agak memudar. Lalu saya snorkelling.
Namun untuk alat snorkelling bukan
bagian dari fasilitas trip, alias sewa sendiri. Cukup ramai yang snorkelling atau
sekedar bersantai menikmati pemandangan. Sesuai namanya bahwa airnya memang
bening. Oh ya, disana tersedia juga ruang ganti. Jadi jangan khawatir bagi yang ingin snorkelling. (Maapkeun di postingan kali ini banyakan nampang, entah kenapa kemarin foto pemandangan tidak banyak di hp).
Sekitar jam 4 sore kami meninggalkan Crytal Bay dan berangkat kembali menuju Dermaga Buyuh. Jam 5 tepat kapal cepat berangkat dari Dermaga Buyuh menuju Pantai Sanur. Satu jam kemudian kami sudah sampai di Pantai Sanur, dan trip selesai.
Tips:
No comments:
Post a Comment