Saat ini sebagian besar orang tentu sudah tidak asing dengan Bali. Bahkan mungkin banyak orang yang sudah berkali-kali mengunjunginya. Wisata ke Patung GWK, Tanah Lot, menonton Tari Kecak di Uluwatu, leyeh-leyeh di cafe Seminyak, dll. Kali ini saya akan coba share pengalaman bagi yang mungkin ingin menikmati Bali dan sekitarnya dengan cara yang berbeda. Berbeda? Yes, dengan berkeliling menggunakan Cruise alias kapal pesiar.
Setelah mencari-cari di internet,
akhirnya saya putuskan ikut Bounty Cruise
ambil paket Lembongan Day Cruise. Bali Bounty Cruise menyediakan 2
paket perjalanan yaitu Lembongan Day
Cruise dan Sunset Dinner Cruise.
Untuk Lembongan Day Cruise, kapal
berangkat pagi dari Pelabuhan Tanjung Benoa, singgah di Pulau Nusa Lembongan,
lalu kembali sore hari ke Pelabuhan Tanjung Benoa. Sedangkan untuk Sunset Dinner Cruise dimulai dari sore
sampai malam hari yaitu makan malam di dalam kapal. Sebenarnya ada jenis kapal
lain yang terlihat lebih mevvah yang ingin saya coba, namun kebetulan jadwal
dan rutenya tidak sesuai, akhirnya saya putuskan ikut Bounty Cruise. Tiket Bounty
Cruise dijual oleh beberapa agen. Tiket saya beli dari kebalilagi.com seharga Rp652.050,00.
Harga tersebut sudah include:
- Tiket kapal Tanjung Benoa-Nusa Lembongan
PP,
- Light
Breakfast,
- Village
Tour (Nusa Lembongan),
- Watersport (glass bottom, snorkelling, banana boat, canoe, diving board, 44 meters
long, water slide,
- International
Buffet Lunch,
- On Board
Entertainment, Trio Singer, Live Music.
Titik kumpul perjalanan yaitu
Kantor Bounty Cruise di Tanjung
Benoa. Kita bisa lihat di google map dan
tempatnya cukup familiar bagi sopir kendaraan online. Sesampainya disana, kita
akan diarahkan melapor di bagian pendaftaran. Kita akan menunjukkan
tiket/e-tiket lalu diberikan boarding
pass dan gelang waterproof
sebagai izin naik kapal, breakfast-lunch,
izin ikut watersport dan fasilitas lainnya. Karena saya baru mendarat di Bali
pagi hari tersebut, saya sekaligus menitipkan koper di bagian pendaftaran. Tidak
lupa diberikan tanda penitipan barang (jangan hilang ya..nanti tidak bisa ambil
barang).
Sesuai intinerary, perjalanan dimulai 08.30 WITA. Seluruh peserta memasuki
kapal, dan langsung duduk sesuai preferensi
masing-masing alias bebas. Beginilah kira-kira tampilan lantai 1. Jadi kapal
ada 3 lantai ya. Di atas ada ala bar dan jual minuman gitu. Saya selama perjalanan di lantai satu karena di atas terlalu riweh. Saya hanya naik ke
lantai 2 dan 3 untuk sekedar melihat situasi. Bagi yang suka merasakan angin
sepoi dan rambut dikibas-kibas angin atau misal suka minum atau live music yang
persis dekat telinga, silahkan coba di atas.
Kapasitas Bounty Cruise sekitar 600 orang. Kebetulan waktu itu peserta cukup
banyak, jadi untuk sarapan mengantri ya. Dari menu sarapan yang ada, waktu itu
saya ambil 2 cruffin alias croissant muffin (kalau tidak salah
ingat) beserta teh hangat. (di sebelah cruffin adalah boarding pass)
Sekitar jam 10.00 WITA, kapal berlabuh
di Nusa Lembongan. Bounty Cruise
adalah jenis Pontoon atau kapal tongkang, sehingga untuk mencapai pinggir
pantai/daratan Nusa Lembongan, penumpang diangkut menggunakan kapal kecil.
Nanti ketika kembali dari pulau juga penumpang akan diangkut naik kapal kecil
menuju Bounty Cruise.
Ketika sampai di Nusa Lembongan, kita
disambut view yang ..… (bisa
dilihatlah ya gambar di bawah). Segarr.. Tolong abaikan wajahnya. Maklum karena
perjalanan kali ini tidak ada dokumentasi khusus dari agent perjalanan dan
memang solo travel, jadi semua foto diambil sendiri alias harus selfie kalau
mau nongolin wajah haha.
Sebelum turun dari kapal, peserta akan dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama akan dimulai dengan watersport
lalu village tour. Sedangkan grup kedua akan dimulai dari aktivitas village tour lalu watersport. Waktu itu saya masuk di grup kedua. Setelah turun dari
kapal, kami berjalan ke titik pick up
taksi lokal disana (dekat plang “Tamarin Divers”). Taksi local ini merupakan
fasilitas dari paket perjalanan. Lalu kami dibawa keliling Pulau dan didrop di
tempat seperti lapangan.
Dari tempat didrop, kita berjalan
sekitar 5 menit ke arah pantai. Disana terdapat pantai dengan tebing agak curam
dan ombak besar. Cukup senang menikmati deburan ombaknya yang berkejar-kejaran.
Hanya saja jika kita berdiri terlalu dekat, hempasannya tidak jarang membuat
orang basah.
Setelah 20 menit dari waktu drop,
kita akan dijemput kembali oleh taksi lokal untuk kembali ke bounty cruise
menikmati makan siang dan mencoba watersport. Antrian makan siang tidak terlalu
panjang karena sudah ada yang makan lebih awal. Tapi tenang, peserta tidak akan
kehabisan makanan ko. Makan siang disediakan pukul 12.30 s.d. 13.30. Dari
sekian banyak variasi menu buffet
yang disediakan, saya ambil daging, udang, ikan, mie mirip spaghetti tanpa
pasta (lupa dulu bumbunya rasa apa), tumis brokoli, dan sambal mangga muda.
Tidak lupa jus dan buah potong juga disediakan. Kita bisa makan sambil
menikmati pemandangan laut. Berasa di surga sih bagi saya haha
(lebay)
Berikut
adalah pemandangan yang bisa kita nikmati sambil menyantap makan siang di
tempat bersandarnya Bounty Cruise.
Setelah makan siang, jadwal grup
kedua adalah watersport. Dari antara watersport yang ada, saya mencoba banana boat, snorkelling, glass bottom
boat. Untuk aktivitas glass bottom boat, kita akan dibawa menggunakan
kapal kecil menuju lokasi yang banyak ikan dan atau karang. Bagi yang kurang
familiar dengan aktivitas glass bottom
boat, aktivitas ini adalah melihat laut dari kaca yang ditempel di bagian
tengah kapal. Jadi bagi yang ingin melihat melihat ikan dan atau karang namun
tidak ingin basah, aktivitas ini sangat cocok (tapi ya tidak sejelas ketika
kita lihat langsung pakai google
alias kacamata snorkel ya). Bagi yang ikut snorkelling
ikut aktivitas ini juga tidak ada ruginya. Karena kita bebas mencoba aktivitas
sebanyak yang kita mau (tentu sepanjang kapal belum kembali ya).
Sekitar jam 3 sore, Bounty Cruise bertolak dari Pulau Nusa
Lembongan menuju Pelabuhan Tanjung Benoa. Satu jam tepatnya jam 4 sore, kapal
berlabuh di Tanjung Benoa. Perjalanan pun selesai.
Tips
Kalau menurut saya, paket
perjalanan ini sangat berbeda dengan open trip atau privat trip yang kita
biasanya di arahkan dan dituntun sesuai itinerary
atau fasilitas yang ada. Untuk paket ini ibaratnya agent sediakan fasilitas,
namun kita lebih mandiri hanya dikasih range waktu. Seperti misalnya ketika
kita didrop oleh taksi lokal di lapangan, maka kita akan bingung dan berpikir
apa yang mau kita lakukan disana di terik siang dan panas. Jadi jangan
segan-segan bertanya ke pengunjung lain atau supir taksi lokal ketika village tour ataupun kru Bounty Cruise misal ketika berada di
kapal.