Sebelumnya saya belum pernah
dengar apa itu Kelas Inspirasi (kalau Indonesia Mengajar sih sudah). Cerita
bermula dari ajakan seorang teman sekantor (Mas Dolly) yang sudah mendaftar Kelas Inspirasi,
akhirnya saya ikutan didaftarin (Sampai sekarang saya belum tau apa yang diisikan
teman di formulir pendaftaran saya haha). Oh ya, teman yang mendaftarkan saya
itu malah ga jadi ikut loh pas hari H haha :P
Sekilas info bahwa konsep Kelas
Inspirasi bermula dari teman-teman Indonesia Mengajar dan beberapa teman
profesional yang ingin berkontribusi pada pendidikan Indonesia. Indonesia
Mengajar adalah gerakan yang mengirimkan
anak bangsa yang baru menyelesaikan perkuliahannya ke pelosok untuk mengajar
Sekolah Dasar selama 1 tahun. Sementara ada teman-teman profesional yang ingin
berkontribusi juga bagi dunia pendidikan. Sehingga lahirlah Kelas Inspirasi
dimana para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi
cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Para profesional inilah yang selanjutnya
disebut relawan pengajar. Prinsip dari Kelas Inspirasi ini adalah bebas dari
kepentingan dan tanpa biaya. Jadi pendanaannya murni berasal dari sumbangan/iuran
relawan sendiri untuk pengeluaran-pengeluaran yang timbul dalam pelaksanaan
Kelas Inspirasi.
Awalnya saya sempat ragu sih
untuk berdiri di depan puluhan siswa SD untuk menjelaskan profesi (dalam hal
ini auditor). Sebenarnya dulu pernah ikut mengajar anak SD Binaan BEM (alias
les sore gratis) ketika ikut organisasi waktu kuliah, namun ketika itu hanya
mengajarkan pelajaran biasa..berbeda dengan kelas inspirasi dimana kita harus
mengenalkan profesi auditor yang sangat tidak familiar agar dapat dimengerti
oleh anak SD dengan bahasa yang sangat sederhana. Tetapi kemudian saya juga
merasa tertantang mengapa selama ini biasa bisa berdiri menjelaskan siskeudes
atau lainnya di depan aparat kabupaten dan aparat desa, sementara hanya
menjelaskan di depan anak SD masa tidak berani.
Sebelum pelaksanaan Kelas
Inspirasi, seluruh relawan diberikan briefing tanggal 5 November 2017 di Aula
Kantor Bupati Mamuju. Pada acara briefing ini panitia memberikan materi
mengenai cara-cara untuk membuat suasana kelas menjadi menarik dengan BOMBER-B
dan teknis pembagian lokasi. Untuk Kelas Inspirasi Mamuju #4 dilaksanakan tanggal 11 November 2017 pada 11 Sekolah Dasar di Kecamatan Papalang ..10 SD biasa dan 1 SLB (Fyi, Kelas Inspirasi Mamuju sebelumnya sudah 3 kali dilaksanakan
yaitu Tahun 2014, 2015, dan 2016). Nah saya kebagian jadi relawan di Tim 5 nih
yaitu SD Salulitti. Untuk setiap tim terdiri dari relawan pengajar, foto dan videografer,
serta fasilitator. Tim kami lebih banyak berkoordinasi via wa
Sehari sebelum hari H pelaksanaan
Kelas Inspirasi, tim kami sepakat untuk menginap di dekat lokasi mengingat
perjalanan dari Kota Mamuju ke lokasi sekitar 2 jam lebih, terlalu mepet untuk
apel pagi. Karena ada yang masih kerja maka tim berangkat dalam tiga
kloter..saya dan beberapa teman akhirnya berangkat jam setengah 9 malam setelah
sempat tertunda karena hujan. Kita
menginap di rumah seorang guru SD Salubotteng. Oh ya, relawan pengajar Tim 5 dari 12
orang relawan yang lolos diterima, hanya 4 orang yang hadir pada saat pelaksanaan
Kelas Inspirasi
|
Here we are 'TIM5 SD SALULITTI" |
Pada hari H, kita berangkat ke
sekolah dengan melalui perjalanan yang lumayan wow.. Sekolah hanya bisa
ditempuh dengan menggunakan motor. Salah seorang fasilitator (Zaskia)
berkali-kali hampir jatuh. Kondisi jalan di beberapa bagian batu lepas dan
jalannya lumayan sempit karena hanya sebelah alias “jomblo” katanya
haha..ditambah habis hujan, jalannya semakin licin. Sempat beberapa kali kita
turun dari motor dan berjalan karena kondisi jalan yang kurang memungkinkan
untuk dilalui dengan boncengan.
|
Sekolah
hanya bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor |
Sampai di sekolah, sepatu dan
celana bagian bawah penuh tanah ditambah rembesan air dan debu dari rumput yang
tumbuh sepanjang jalan. Awalnya saya sudah agak malas duluan karena kaki udah
agak gatal. Tapi demi adik-adik gapapa deh, harus semangat. Disana, kita
disambut oleh kepala sekolah dan guru. Kondisi sekolah lumayan memprihatinkan,
beratap seng, berdinding papan dan lantainya masih tanah. Tenaga pengajar hanya
ada 3, kepala sekolah yang sudah berstatus PNS dan 2 orang lulusan SMA tenaga
honorer. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, juga kondisi bangunan, ruangan
hanya ada empat, satu ruang guru dan tiga ruang kelas..dua kelas di gabung di
satu rungan, kelas 1 dan 2, kelas 3 dan 4, kelas 5 dan 6. Adik-adik juga
walaupun sudah menggunakan pakaian seragam, tetapi masih banyak yang tidak
memakai sepatu.
|
Kondisi ruang belajar dan adik-adik masih banyak yang menggunakan sandal |
|
Dengan adik-adik kelas 4,5, dan 6 |
Kegiatan kita mulai dengan
upacara sekaligus perkenalan singkat di lapangan (Oh ya, saya jadi dirjen dadakan dengan suara fals haha). Karena jumlah siswa yang
tidak terlalu banyak, kami putuskan untuk menggabung kelas 1, 2, dan 3 dalam
satu ruangan dan kelas 4, 5, dan 6 satu ruangan. Saya kebagian
partner mengajar seorang statistisi
namanya Amelia. Pada sesi I saya dan Amel mengisi kelas 4-5-6, sedangkan
ruangan satunya kelas 1-2-3 diisi oleh Mba Ona (Guru) dan Mas Rahim (
Developer). Kelas kami mulai dengan
perkenalan nama dan penjelasan profesi kita masing-masing. Seperti perkiraan
sebelumnya, profesi kita sangat tidak familiar, apalagi bagi anak SD. Saya
mencoba menjelaskan profesi auditor dengan mengaitkannya dengan cerita detektif
conan dan uang jajan. Kemudian kita lanjut dengan permainan dan ice breaking
dengan disisi pelajaran. Ruangan kita buat interaktif dengan
memberikan pertanyaan dan memberi apresiasi untuk adik-adik yang bisa menjawab.
Cita-cita mereka tidak jauh dari guru, dokter, dan dan polisi. Di akhir kelas,
tidak lupa kita tetap memberikan pesan moral untuk adik-adik untuk mencapai
cita-citanya. Setelah 45 menit, kita berganti kelas..saya dan amel mengisi
kelas 1-2-3. Sama dengan sebelumnya, namun disini kita lebih banyak bermain dan
menggunakan bahasa yang lebih sederhana mengingat adik-adik di ruangan ini
lebih muda dari ruangan sebelumnya.
|
Upacara Bendera di Lapangan |
|
Masuk kelas sambil menirukan gaya bebek |
|
Partner mengajar (sedang bermain ice breaking)
|
|
Membantu menuliskan cita-cita mereka di mahkota (sebagai penyemangat) |
Setelah sesi II berakhir, kita
lanjut dengan main cat dan pohon impian, dimana adik-adik kita minta
menuliskan cita-cita mereka dan kemudian ditempel pada pohon impian.
Terakhir, kita lanjut dengan
closing dan pamitan kepada guru. Kita lanjut perjalanan
ke Kantor Camat Papalang untuk evaluasi kegiatan.
|
Bermain cat |
|
Pohon Impian Siswa/i SD Salulitti |
|
Berfoto Bersama Siswa/i dan Guru-guru SD Salulitti |
Semoga apa yang kita lakukan
dapat memberi inspirasi kepada adik-adik, bahwa selain dokter dan guru masih
banyak profesi lain. Apapun cita-cita adik-adik semoga tercapai. Dan semoga
sekolah SD SALULITTI dapat perhatian dari pemerintah untuk perbaikan sarana dan
prasarana sekolah beserta tenaga pengajar.
Salam Inspirasii.. Sehari Berbagi
Seumur Hidup Menginspirasi
|
Salam Inspirasi dari TIM 5 SD Salulitti |
salutt..
ReplyDelete